Jumat, 18 Mei 2012

Doa' Ketika Masuk WC

Do'a Ketika Masuk WC adalah do'a yang di bacakan sebelum kita masuk ke wc (Toilet) Do'a ini yaitu meminta perlindungan kepada Allah swt dari gangguan syetan yang terkutuk.


Artinya : “Dengan nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan laki-laki dan perempuan” 

Do'a Naik Kendaraan

Do'a Naik Kendaraan adalah do'a untuk meminta perlindungan kepada Allah swt, karena yang mengendalikan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah Allah swt.


Artinya : "Maha Suci Tuhan yang menguasakan kendaraan ini kepada kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (dihari kiamat)". 

Do'a Keluar WC

Do'a Keluar WC adalah do'a untuk meminta ampunan kepada Allah swt. Meskipun do'a ini sangat pendek sekali, namun kita sering melupakannya ketika kita keluar dari WC.


Artinya : " Aku meminta ampun kepada-Mu" 

Do'a Sesudah Wudlu

Do'a Sesudah Wudlu adalah do'a untuk meminta kepada Allah swt. agar kita selalu dijadikan orang-orang yang selalu bertobat kepada-Nya serta di jadikan orang-oarng yang selalu bersuci.



Artinya : "Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad shallallaahu'alaihi wasallam adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang (yang senang) bersuci". 

Do'a Sebelum Wudlu

Do'a Sebelum Wudlu adalah membaca ta'awudz dan juga basmallah, Meminta perlindungan kepada Allah swt dari godaan syetan. 

Do'a Keluar Mesjid

Do'a Keluar Mesjid adalah do'a yang dibacakan ketika kita hendak keluar dari mesjid yaitu untuk meminta perlindungan kepada Allah swt, agar kita selalu di pelihara (dihindari) dari goda'an setan yang terkutuk



Artinya : " Dengan nama Allah, semoga Shalawat dan Salam terlimpahkan kepada Rasulullah Saw, Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepada-Mu keutamaan-keutamaan-Mu, Ya Allah perihalalah aku dari godaan syaitan yang terkutuk".

Do'a Masuk Mesjid

Do'a Masuk Mesjid adalah do'a memuji kepada Allah swt atas keagungan-Nya serta bershalawat kepada Rasulallah saw dan juga meminta agar di bukakan pintu-pintu rohmat untuk kita.


Artinya : "Aku Berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, pada wajah-Nya yang Mulia dan kekuasaan-Nya yang Qodiim (tidak ada permulaan-Nya) dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah dan semoga Shalawat dan Salam tercurahkan kepada Rasulullah saw, Ya Allah bukalah pintu-pintu Rahmat-Mu untukku".

Do'a Ketika Keluar Rumah

Do'a Ketika Keluar Rumah adalah do'a untuk meminta perlindungan kepada Allah swt ketika kita hendak keluar dari rumah, karena memang kita tidak mempunyai daya dan upaya untuk melakukan sesuatu, karena semuanya tergantung kehendak Allah Swt. dan kita meminta agar dijauhkan dari hal-hal yang merugikan diri kita.


Artinya : "Dengan nama Allah (aku keluar), Aku bertawakal kepada-Nya, dan tiada daya upaya kecuali dengan kehendak Allah Swt. Ya Allah, xesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau di sesatkan (setan atau orang yang berwatak setan), berbuat kesalahan atau disalahi, menganiaya atau dianiaya (orang), dan bodoh atau di bodohi." 

Do'a Ketika Masuk Rumah

Do'a Ketika Masuk Rumah adalah do'a yang di bacakan ketika kita akan memasuki rumah, do'a ini mengingatkan kita untuk selalu berserah diri kepada Allah Swt, dan selalu mengingat Allah Swt, karena hanya kepada-Nya lah kita Bertawakal.


Artinya : "Dengan nama Allah kami masuk (ke rumah), dengan nama Allah kami keluar (darinya) dan kepada Engkau kami bertawakal". 

Do'a dan Dzikir Setelah Shalat

Ada berbagai macam Do'a dan Dzikir yang di bacakan setelah Shalat yang beredar di kalangan umat muslim, namun hal ini tidak menjadi masalah yang signifikan karena memang membaca do'a dan Dzikir apapun tidak Salah. karena yang salah itu adalah orang yang tidak Berdo'a dan Dzikir Setelah Shalat.
Diantara dzikir-dzikir yang sifatnya muqayyad adalah dzikir setelah salam dari shalat wajib. Setelah selesai mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, kita disunnahkan membaca dzikir, yaitu sebagai berikut:

1. Membaca:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ

“Aku meminta ampunan kepada Allah (tiga kali). Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang selamat dari kejelekan-kejelekan, kekurangan-kekurangan dan kerusakan-kerusakan) dan dari-Mu as-salaam (keselamatan), Maha Berkah Engkau Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Baik.” (HR. Muslim 1/414)

2. Membaca:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

“Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menolak terhadap apa yang Engkau beri dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tolak dan orang yang memiliki kekayaan tidak dapat menghalangi dari siksa-Mu.” (HR. Al-Bukhariy 1/255 dan Muslim 414)

3. Membaca:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ

“Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci.” (HR. Muslim 1/415)

4. Membaca:

سُبْحَانَ اللهُ

“Maha Suci Allah.” (tiga puluh tiga kali)

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ

“Segala puji bagi Allah.” (tiga puluh tiga kali)

اَللهُ أَكْبَرُ

“Allah Maha Besar.” (tiga puluh tiga kali)

Kemudian dilengkapi menjadi seratus dengan membaca,

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

“Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

“Barangsiapa mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, maka diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. (HR. Muslim 1/418 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada dua sifat (amalan) yang tidaklah seorang muslim menjaga keduanya (yaitu senantiasa mengamalkannya, pent) kecuali dia akan masuk jannah, dua amalan itu (sebenarnya) mudah, akan tetapi yang mengamalkannya sedikit, (dua amalan tersebut adalah): mensucikan Allah Ta’ala setelah selesai dari setiap shalat wajib sebanyak sepuluh kali (maksudnya membaca Subhaanallaah), memujinya (membaca Alhamdulillaah) sepuluh kali, dan bertakbir (membaca Allaahu Akbar) sepuluh kali, maka itulah jumlahnya 150 kali (dalam lima kali shalat sehari semalam, pent) diucapkan oleh lisan, akan tetapi menjadi 1500 dalam timbangan (di akhirat). Dan amalan yang kedua, bertakbir 34 kali ketika hendak tidur, bertahmid 33 kali dan bertasbih 33 kali (atau boleh tasbih dulu, tahmid baru takbir, pent), maka itulah 100 kali diucapkan oleh lisan dan 1000 kali dalam timbangan.”

Ibnu ‘Umar berkata, “Sungguh aku telah melihat Rasulullah menekuk tangan (yaitu jarinya) ketika mengucapkan dzikir-dzikir tersebut.”

Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dikatakan bahwa kedua amalan tersebut ringan/mudah akan tetapi sedikit yang mengamalkannya?“

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Syaithan mendatangi salah seorang dari kalian ketika hendak tidur, lalu menjadikannya tertidur sebelum mengucapkan dzikir-dzikir tersebut, dan syaithan pun mendatanginya di dalam shalatnya (maksudnya setelah shalat), lalu mengingatkannya tentang kebutuhannya (lalu dia pun pergi) sebelum mengucapkannya.” (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud no.5065, At-Tirmidziy no.3471, An-Nasa`iy 3/74-75, Ibnu Majah no.926 dan Ahmad 2/161,205, lihat Shahiih Kitaab Al-Adzkaar, karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy 1/204)

Kita boleh berdzikir dengan tasbih, tahmid dan takbir masing-masing 33 kali dengan ditambah tahlil satu kali atau masing-masing 10 kali, yang penting konsisten, jika memilih yang 10 kali maka dalam satu hari kita memakai dzikir yang 10 kali tersebut.

Hadits ini selayaknya diperhatikan oleh kita semua, jangan sampai amalan yang sebenarnya mudah, tidak bisa kita amalkan.

Tentunya amalan/ibadah semudah apapun tidak akan terwujud kecuali dengan pertolongan Allah. Setiap beramal apapun seharusnya kita meminta pertolongan kepada Allah, dalam rangka merealisasikan firman Allah,

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

“Hanya kepada Engkaulah kami beribadah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” (Al-Faatihah:4)

5. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas satu kali setelah shalat Zhuhur, ‘Ashar dan ‘Isya`. Adapun setelah shalat Maghrib dan Shubuh dibaca tiga kali. (HR. Abu Dawud 2/86 dan An-Nasa`iy 3/68, lihat Shahiih Sunan At-Tirmidziy 2/8, lihat juga Fathul Baari 9/62)

6. Membaca ayat kursi yaitu surat Al-Baqarah:255

Barangsiapa membaca ayat ini setiap selesai shalat tidak ada yang dapat mencegahnya masuk jannah kecuali maut. (HR. An-Nasa`iy dalam ‘Amalul yaum wal lailah no.100, Ibnus Sunniy no.121 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiihul Jaami’ 5/339 dan Silsilatul Ahaadiits Ash-Shahiihah 2/697 no.972)

7. Membaca:

اللَّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Sebagaimana diterangkan dalam hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua tangannya dan berkata, “Ya Mu’adz, Demi Allah, sungguh aku benar-benar mencintaimu.” Lalu beliau bersabda, “Aku wasiatkan kepadamu Ya Mu’adz, janganlah sekali-kali engkau meninggalkan di setiap selesai shalat, ucapan...” (lihat di atas):

“Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan baik kepada-Mu.” (HR. Abu Dawud 2/86 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaniy dalam Shahiih Sunan Abi Dawud 1/284)

Do’a ini bisa dibaca setelah tasyahhud dan sebelum salam atau setelah salam. (‘Aunul Ma’buud 4/269)

8. Membaca:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

“Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, yang menghidupkan dan mematikan dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

Dibaca sepuluh kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh. (HR. At-Tirmidziy 5/515 dan Ahmad 4/227, lihat takhrijnya dalam Zaadul Ma’aad 1/300)

9. Membaca:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.” Setelah salam dari shalat shubuh. (HR. Ibnu Majah, lihat Shahiih Sunan Ibni Maajah 1/152 dan Majma’uz Zawaa`id 10/111)

Semoga kita diberikan taufiq oleh Allah sehingga bisa mengamalkan dzikir-dzikir ini, aamiin.

Wallaahu A’lam.

Do'a Agar Bisa Melunasi Hutang

Do'a Agar Bisa Melunasi Hutang adalah do'a untuk meminta dicukupkan rezeki kepada Allah swt dari Reseki-Nya yang Halal dan dijauhkan dari perkara yang haram, Serta Meminta agar kita terhindar dari hal-hal yang menyedihkan dan menyusahkan, sifal Lemah dan Malas, Bakhil dan Penakut, serta Terhindar dari Hutang serta orang yang menindas.


Artinya : "Ya Allah! Cukupilah aku dengan Rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan Kenikmatan-Mu (hingga aku tidak minta) kepada selain-Mu. Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, utang yang menyibukkan (pikiran dan mengacaukan hatiku) dan laki-laki yang menindas (ku)."

Do'a Sebelum Bersetubuh

Do'a Sebelum Bersetubuh adalah do'a meminta perlindungan kepada Allah swt semoga di jauhkan dari godaan syaitan ketika sedang berhubungan suami istri.


Artinya : "Dengan Nama Allah, ya Allah jauhkan setan dari kami dan jauhkan setan dari (anak) yang Engkau berikan kepadakami" 

Kamis, 17 Mei 2012

Membuat Pisang Hijau

Bahan :
  1. 1/2 kg tepung beras
  2. 1-2 sm air kapur
  3. 1 st garam halus
  4. 9-10 pisang raja yang tua
  5. Sumba hijau/air pandan
Saus :
  1. 1/2 gelas tepung beras
  2. 1/3-1/2 gelas gula passir
  3. 1 st garam halus
  4. 2 1/2 gelas santan (dari 1/2 butir kelapa)
  5. 1 potong daun pandan.
Cara membuat :
  1. Kukus pisang taj hingga setengah matang.
  2. Seduh 1/3 bagian tepung beras dengan 1 gelas air panas/mendidih, aduk-aduklah.
  3. Campur 2/3 bagian tepung beras dengan air daun pandan (1 3/4 gelas), air  kapur sirig, garam.
  4. Angkat ulilah adonan panas-panas hingga lunak dan liat.
  5. Ambil segumpal adonan (kira-kira cukup untuk sebuah pisang), gilinglah. Untuk mempermudah menggiling, letakkan adonan diantara dua helai plastik.

Cara Membuat Roti Keju (Kaasbrojes)

Bahan :
  1.  1/2 kg tepung terigu
  2.  25 gram margarine
  3. 1 ons keju parut
  4. 10 gram garam
  5. 10 gram gist
  6. 2 butir telur
  7. 100 gram gula
Cara membuat :
  1. Gist direndam air hangat 100cc, didiamkan 1/4 jam sampai naik.
  2. Tepung terigu di taruh di atas marmer, tengahnya dilubangi seperti sumur.
  3. Gist yang sudah direndam tadi dimasukkan bersama-sadengan telur.
  4. Air yang 150cc diaduk yang rata.
  5. kalau sudah rata, gula, mentega, garam dicampur jadi satu, dibanting-banting sampai tidak lengket dimarmer, lalu didiamkan sampai naik.
  6. kalau sudah naik digiles/dirollimg,dimarmer bersama keju parut yang sudah dicampur telur dan mentega.
  7. Bilamana sudah naik, atasnya dimarmer sama kining telur,lalu dipan
Cara membuat isinya :
  1. 1 ons keju parut, diberi 1 sdm mentega dan 1 butir telur.
  2. Mentega sama telur diklop, kalau sudah campur lalu keju dimasukkan dan diaduk yang rata.

“Barang siapa yang Allah hendaki memberinya petunjuk ,niscaya Dia lapangkan dadankya untuk (memeluk agma) Islam. Dan barang siapa yang Allah hendaki kesesatannya, niscaya Dia menjadikan dadanya lagi sempit,seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.(QS.Al-An’am/6:225)
Yang dapat diambil sebuah hikmah pada ayat diatas bahwa Allah seakan-akan telah menakdirkan setiap perkara yang ada di dunia atas kehendak-Nya semata, bukan karena hambanya yang melakukan akan tetapi semuanya itu pasti ada hikmah lain yang terkandung didalamnya.
Oleh sebab tiu seorang hamba tidak hanya memahami satu ayat saja tapi dituntut agar memahami keseluruhan aspek yang ada pada beberapa ayat lain. Karena jika itu tidak diamalkan maka akan timbul rasa / pendapat bahwa Allah itu tidak adil, tidak peduli,tidak mengabulkan do’a-do’a hambanya atau lain sebagainya. Dan bagaimana peran manusia yang menjadi kaum muslim musliamah bila dibandingkan denga kaum kafir?Dimana letak keadilan yang diberikan Allah SWT?Padahal telah banyak ayat-ayat Al Qur’an yang mengakan hal tersebut. Seperti QS.Yunus/10:40 yang berbunyi:
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang berbuat dzalim kepada diri merka sendiri.”
 Pendapat atas ketidak adilan itu pun juga bertentangan dengan prinsip hukum alam, terutama prinsip sebab-akibat. Yang dari sana menyatakan tentang segala sesuatu pasti aada sesuatu yang menyebabkan hal tersebut bukan terjadi secara simsalabinI atau secara tiba-tiba. Maka dari itu manusia tiadak serta merta mencantumkan kalimat “tidak adil” dengan pengertian bahwa Allah lah yang mennyebabkan akibat tersebut. Pada sunnah Allah terdapat ungkapan bahwa segala kejadian apapun yang dialami manusia itu merupakan akibat/ konsekuensi dari tindakan manusia itu sendiri bukan karena Allah SWT, Allah hanya sebagai realitas atas hal yang ditimpa manusi bukan sebagai penyababnya. Dan Allah tidak akan merubah ketentuan-ketentuan yang terdapat pada sunnah-Nya, seperti firman-Nya:
“Dan kamu sekalian tiada  akan mendapati perubahan pada sunnah Allah.”(QS.al-Ahzab/33;62).
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa setiap hal yang ada itu sebenarnya harus ada landasan  tempat berpijaknya kaki, pada agama islam dapat dikategorikan denga kenyakinan atas ke Esa an Allah SWT. Jika semuanya itu atas hal tersebut maka hancurlah iman seorang hamba kepada Sang Pencipta. Kesan-kesan tersebut sebenarnya telah ada pada zaman klasik, yang itu melahirkan kepercayaan yang bertolak belakang seperti kutub yang kedua sisinya sama ( menyakini agama islam), yang diberi nama kaum Jabariyah dan Qadariyah. Yang ternyata paham kaum tersebut masih meninggalkan bercak hitam pada putihnya kain (umat islam). Dan paham tersebut sulit hilang dikarenakan umat islam yang memiliki pemahaman yang sukar diubah juga apabila telah mengenal adab tersebut. Hal tesebut terjadi karena zaman dulu terdapat perebutan kekuasaan yang dilakukan kedua pihak yang didalamnya juga mengandung unsure pemaksaan tentang paham masing-masing kaum.