Selasa, 14 Desember 2010

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MASYARAKAT PLURALISTIK

Masyarakat majemuk memang rawan konflik. Konflik dalam masyarakat majemuk dapat berlangsung terus menerus disetiap tempat dan waktu. Konflik bersumber pada perbedaan-perbedaan, dan setiap perbedaan pasti mempertahankan eksistensinya. Apabila setiap pihak ingin memepertahankan eksistensi, berarti ikut memperjuangkan kepentingan agar tetap eksis dan diakui keberadaannya, hal inilah yang sangat menimbulkan problem-problem.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk, masyarakat Indonesia juga rawan konflik. Tentu saja kondisi seperti itu tidak dibiarkan berjalan terus. Sesungguhnya konflik tidak dapat dihilangkan sama sekali karena usur perbedaan diantara manusia juga tidak bisa dihilangkan.

Oleh karena itu salah satu diantara cara untuk mengatasi atau sekurang-kurangnya mengurangkan bahaya yang ditimbulkan dari padanya adalah pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam dianggap memiliki berbagai macam peranan yang handal yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi pengaruh negatif dari kemajemukan bangsa ini. Karena itulah tulisan ini mengungkapkan peranan-peranan pendidikan agama Islam untuk menetralisir dampak negatif dari kemajemukan di Indonesia.

Dari penjelasan diatas diantara alasan-alasan penyebab manusia memerlukan pendidikan yaitu:

1) Dalam tatanan kehidupan masyarakat, ada upaya pewarisan nilai kebudayaan antara generasi tua kepada generasi muda, dengan tujuan agar nilai hidup masyarakat tetap berlanjut dan terpelihara.

2) Dalam kehidupan manusia sebagai individu, memiliki kecendrungan untuk dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya seoptimal mungkin.

3) Konvergensi dari kedua tuntutan diatas yang mengaplikasikanya adalah lewat pendidikan.

4) Sekolah adalah agen sosialisasi yang utama. Di sekolah ditanamkan nilai, norma serta harapan-harapan dari masyarakat terhadap seseorang. Disekolah siswa belajar kontrol diri .

5) Sekolah adalah tempat dimana orang mempelajari prinsip-prinsip, yang akan mendasari perilakunya sebagai warga masyarakat.

Masalah-masalah yang dimaksud disini adalah sifat-sifat atau sikap-sikap yang berkembang dalam kelompok; sikap-sikap itu sering mempengaruhi interaksi antar kelompok dalam masyarakat majemuk. Sikap-sikap itu adalah :

a) Sikap solidaritas buta, yaitu sikap yang muncul karena keakraban dalam kelompok cukup kuat, selain itu kelompok sangat berarti bagi individu untuk menemukan rasa aman dari segala aspek hidupnya. Karena itu individu senantiasa berusaha membela kelompoknya dengan cara apapun.

b) Sikap ethnosentrisme yaitu sikap yang selalu mengutamakan kelompok sendiri. Kelompok sendiri selalu lebih baik dari kelompok yang lain. Akibat dari sikap ini timbul sikap-sikap seperti kecurigaan, kurang bergaul dengan kelompok lain dan merendahkan orang kelompok lain.

c) Sikap partikularis. Sikap ini membuat orang selalumemperhatikan serta mengutamakanorang-orang yangmempunyai hubungan partikular atau hubungan khusus dengannya.

d) Sikap eksklusif, yaitu satu sikap yang memisahkan diri orang lain atau dari kelompok-kelompok lain.

e) Adanya kelompk mayritas yang mendominasi serta melakukan deskriminasi terhadap kelompok minoritas.

Tujuan pendidikan agama Islam. Secara sedaerhana, tujuan mengandung pengertian arah atau maksud yang hendak dicapai lewat upaya atau aktifitas. Dengan adanya tujuan, semua aktifitas dan gerak manusia menjadi terarah dan bermakna. Dengan demikian, seluruh karya dan juga karsa manusia terutama Islam harus memiliki orientasi tertentu.

Secara umum tujuan pendidikan agamapun harus memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pendidikan Islamitu adalah dengan mengacu pada QS. 51: 56, yaitu menjadikan manusia sebagai insan pengabdi kepada khliknya guna mampu membangun dunia dan membangun alam semesta sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan Allah.

Dari sini terlihat bahwa tujuan pendidikan Islam lebih tasi kepada nilai-nilai luhur dari Tuhan yang harus di internalisasikan kedalam diri inividu anak didik lewat proses pendidikan. Dengan penanaman nilai ini, diharapkan pendidikan Islam mampu mengantarkan, membimbing dan mengantarkan anak didik untuk melaksanakan fungsinya sebagai abd dan khalifah.

Peran pendidikan agama Islam dalam masyarakat pluralistik

  1. metode pendidikan dalam rangka pendidikan agama Islam, sangat banyak terpengaruh oleh prinsip-prinsip kebebasan dan demokrasi. Islam telah menyerukan adanya prinsip persamaan dan kesempatan yang sama dalam belajar; sehingga terbukalah jalan yang mudah untuk belajar bagi semua orang tanpa perbedaan antara sikaya dan simiskin, tinggi atau rendahnya kedudukan sosial. Oleh karena itu didalam Islam tidak ada orang Arab dari yang bukan Arab, kecuali dengan takwa.

Kesimpulanya, didalam pendidikan Islam terwujud prinsip-prinsip demokrasi, kebebasan, persamaan dan kesmpatan yang sama buat belajar.

  1. seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa banyak masalah yang ditimbulkan oleh adanya kesetiakawanan yang bersifat buta antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Peran pendidikan agama Islam disini yaitu mengembangkan sikap-sikap komunikasi dan silaturrahmi, dengan kesediaan diri untuk mau mengerti dan mau belajar dengan ppihak lain.
  2. sikap ethnosentris sering melahirkan sikap-sikap seperti prasangka, curiga, stereotip dan sebagainya antara kelompok dalam masyarakat pluralistik. Menghadapi sikap-sikap seperti itu, peran pendidikan agama Islam adalah mengembangkan didikan sikap saling memahami, saling mengenal, mengerti dan komunikasi oleh karena itu didalam Al-Qur’an perbuatan merendahkan antara yang satu dengan yang lain dilarang seperti yang dinyatakan dalam QS. 49: 11

Didalam pendidikan Islam juga tidak luput dari anjuran musyawarah, saling mendengar pendapat masing-masing dan mengambil mana yang paling baik seperti dalam Al-Qur’an 39: 18 sehingga dengan perbuatan seperti itu membuat orang saling mengaenal, mengerti dan saling menghargai.

  1. interaksi dalam masyarakat majemuk sering diwarnai oleh pola yang partikularis. Orang-orang cenderung memperhatikan orang-orang yang mempunyai hubungan khusus dengannya. Pilihan-pilihan partner interaksi adalah orang-orang yang sedaerah, sekelas, seorganisasi dan sebagainya. Disini peran PAI diharapkan mengembangkan sikap universal. Para siswa dibiasakan bergaul dengan siapa saja diluar dari kelompok partikularnya.
  2. pengajaran PAI hendaknya dapat mempersatukan dan memperkuat kebudayaan bangsa, menumbuhkan semangat kebangsaan yang sehat, kuat dan pelajarannya bersumber pada agama, adat istiadat kesusilaan dan sebagainya. Pengajaran yang bersumber pada agama Islam hendaknya digunakan untuk mengisi adab kesusilaan, dengan harapan nantinya anak-anak dapat terbangun rasa penghargaan, cinta dan keinsyafan terhadap semua agama, terutama agama Islam.
  3. peran utama PAI adalah pembentukan moral yang tinggi dengan penuh perhatian berusaha menanamkan akhlak yang mulia, meresapkan keutamaan-keutamaan dalam jiwa para siswa, membiasakan mereka berpegang pada moral yang tinggi dan menghindarkan hal-hal yang tercela , berfikir secara rohaniah dan insaniah. Serta menggunakan waktu buat belajar ilmu-ilmu duniawi dan ilmu-ilmu keagamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar